Selasa, 27 September 2011

rangkaian catudaya

Catu Daya

Catu daya merupakan suatu Rangkaian yang paling penting bagi sistem elektronika. Ada dua sumber catu daya yaitu sumber AC dan sumber DC. Sumber AC yaitu sumber tegangan bolak - balik, sedangkan sumber tegangan DC merupakan sumber tegangan searah.
Bila dilihat dengan osiloskop seperti berikut.



(a) Tegangan AC


(b) Tegangan DC Gambar 1. Sumber Tegangan Bila diamati sumber AC tegangan berayun sewaktu-waktu pada kutub positif dan sewaktu-waktu pada kutub negatif, sedangkan sumber AC selalu pada satu kutub saja, positif saja atau negatif saja. Dari sumber AC dapat disearahkan menjadi sumber DC dengan menggunakan rangkaian penyearah yang di bentuk dari dioda. Ada tiga macam rangkaian penyearah dasar yaitu penyearah setengah gelombang, gelombang penuh dan sistem jembatan.


(a) Penyearah Setengah Gelombang


(b) Penyearah Gelombang Penuh



(c) Penyearah Sistem Jembatan Gambar 2.6. Rangkaian Penyearah Biasanya output dari rangkaian diberi suatu filter kapasitor untuk menghilangkan riak sehingga diperoleh tegangan DC yang stabil. Tegangan DC juga dapat diperoleh dari batere. Dengan penggunaan batere ditawarkan sumber tegangan DC yang stabil dan portable namun dapat habis tergantung kapasitas batere tersebut. Tegangan yang tersedia dari suatu sumber tegangan yang ada biasanya tidak sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu diperlukan suatu regulator tegangan yang berfungsi untuk menjaga agar tegangan bernilai konstan pada nilai tertentu. Regulator tegangan ini biasanya berupa IC dengan kode 78xx atau 79xx. Untuk seri 78xx digunakan untuk regulator tegangan DC positif, sedangkan 79xx digunakan untuk regulator DC negatif. Nilai xx menandakan tegangan yang akan diregulasikan. Misalnya kebutuhan sistem adalah positif 5 volt, maka regulator yang digunakan adalah 7805. IC regulator ini biasanya terdiri dari tiga pin yaitu input, ground dan output. Dalam menggunakan IC ini tegangan input harus lebih besar beberapa persen (tergantung pada data sheet) dari tegangan yang akan diregulasikan.

saklar transistor

Rangkaian Aplikasi Transistor Sebagai Saklar

Aplikasi transistor tidak hanya dibatasi pada penguatan sinyal saja. Tetapi dapat juga diaplikasikan sebagai sebuah saklar (switch) pada komputer atau peralatan kontrol lainnya. Saat transistor berada dalam kondisi saturasi, berarti transistor tersebut merupakan saklar tertutup dari kolektor ke emitor. Jika transistor tersumbat (cut off) berarti transistor seperti sebuah saklar yang terbuka”.

Rangkaian switching transistor ditunjukkan pada gambar berikut ini :







Gambar (a) Rangkaian Transistor sebagai Penyaklar
(b) Penggambaran Transistor yang Lazim
(c) Garis Beban DC

Tegangan disekitar loop input memberikan :
IB.RB + VBE – VBB = 0 Persamaan (1)
sehingga diperoleh :
IB = (VBB – VBE)/ RB Persamaan (2)

Gambar (b) menjelaskan karakteristik transistor sebagai saklar. Pada saat VBB / VS yang masuk melalui RB negatif, maka sambungan basis-emitor mendapat bias mundur dan mengakibatkan transistor menjadi cut off sehingga secara ideal tidak ada arus kolektor yang mengalir. Hal ini juga terjadi bila VS sama dengan nol. Jika VS positif dan lebih besar dari turn-on voltage, maka sambungan basis-emitor akan mendapat bias maju. Pada saat VS mencapai tegangan sekitar 0,5 – 0,7 V, transistor akan aktif, dan jika dinaikkan terus transistor akan mengalami kejenuhan/saturasi. Dalam kondisi ini secara ideal besarnya VCE sama dengan nol dan dalam kondisi jenuh, penambahan VS tidak akan berpengaruh lagi pada nilai VCE.
Berdasarkan prinsip kerja tersebut, maka switching transistor dapat digunakan sebagai pengemudi aliran arus listrik untuk mengendalikan motor.

Senin, 04 April 2011

Pemupukan Dengan Arang

Minum Arang:
Sehat dan Awet Muda
Oleh trubus
Senin, 12 Maret 2007 17:10:51



Masih ingat era 1980 ketika menyetrika menggunakan bara arang? Arang dibakar hingga membara dalam setrika besi yang di depannya terdapat pengunci berbentuk ayam jantan. Cara itu kini ditinggalkan dan digantikan setrika listrik yang lebih praktis. Namun, bukan berarti arang tak lagi digunakan. Pada abad ke-20, barang gosong itu justru makin luas penggunaannya. Riset terbaru, arang diubah menjadi penghantar zat antikanker pada tubuh manusia.

Penelitiannya dilakukan Japan Science and Technology Agency dan Japan Cancer Insitute, Jepang. Arang atau karbon diubah menjadi nanohorn, sejenis batang berukuran sepersejuta meter yang salah satu ujung silindernya meruncing dan tertutup seperti tanduk. Pada ujung itu, disempalkan butiran 1-2 nanometer obat kanker bernama cisplatin. Mirip memasukan obat ke dalam kapsul.

Setelah disuntikkan ke tubuh pasien, nanohorn mengalir dalam darah, tidak menyebar ke seluruh tubuh tetapi hanya terakumulasi di dalam sel-sel kanker. Sebab, sifat sel kanker lebih mudah menyerap benda-benda berukuran 100 nanometer dibandingkan sel tubuh lainnya. Setelah berkumpul di dalam sel kanker, obat dalam kapsul nanohorn itu perlahan lepas untuk mematikan sel kanker. Sistem penghantar obat itu lebih efektif untuk pemusnahan kanker dan tumor serta tanpa efek samping.
Awet muda

Penggunaan arang sebagai obat dalam sebetulnya bukan baru. Sejak 1500 SM, masyarakat Mesir menggunakan arang sebagai penyembuh luka dan pembersih usus halus setelah makan. Lantas, 1.100 tahun kemudian Hipokrates menggunakan barang kelam itu untuk perawatan pengidap epilepsi, klorosis, dan antraks. Pada 1831, di depan pelajar di French Academy of Medicine, Profesor Touery berdemontrasi minum racun strychnine yang dicampurkan butiran hitam asal pembakaran. Hasilnya, ia tetap hidup dan menjelaskan penyebabnya.

Menurut Professor Tourey, arang tak berbau dan tak berasa mampu menyerap 60% zat beracun di dalam tubuh yang masuk ke seluruh jaringan pencernaan seperti usus halus, usus besar, dan perut. Ia efektif bekerja 1,5 jam setelah konsumsi. 'Arang memiliki pori yang banyak dan luas, sehingga kemampuan menyerapnya tinggi,' kata Tjuju Nurhayati, peneliti di Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Bogor.

Penelitian lain dilakukan Richard C. Kaufman, Ph.D dari National Health Federation, Minessota, Amerika Serikat. Arang terbukti bersifat antipenuaan dan memperpanjang umur sebanyak 40% hewan percobaan. Itu karena arang menjaga sensitivitas tubuh dari bahan kimia dan racun yang merusak sel tubuh. Arang juga menyeimbangkan metabolisme lemak, menurunkan kinerja sintesis protein pemicu penuaan, penurunan RNA, penghambat arteriosklerosis dan fibrosis. Dosis yang dianjurkan sebanyak 30 gram per hari diminum 2 kali seminggu saat perut kosong.

Arang sebagai pereduksi kolesterol dan penghambat penyakit dilansir oleh British Journal of Nutrition. Sejumlah pasien berkolesterol tinggi yang diberi konsumsi 8 g arang per hari turun 25% dari total kolesterol, 41% kolesterol jahat LDL (low density lipoprotein), serta melipatgandakan rasio HDL/LDL kolesterol. Itu karena arang menyerap penyumbat jantung dan melancarkan peredaran darah koroner.
Pupuk

Selain menjaga kesehatan tubuh manusia, arang juga digunakan untuk kebutuhan lain. Di Jepang, misalnya, arang merupakan komponen utama upacara minum teh sejak 1522. 'Arang yang digunakan harus tak berbunyi, tanpa berasap, dan tak berbau,' kata Jhoni W Utama, direktur PT Dian Niaga, eksportir arang di Jakarta. Arang digunakan untuk menghangatkan air pada suasana sakral yang tenang dan damai.

Untuk pertumbuhan tanaman teh pun tak bisa lepas dari jasa charcoal-nama dagang arang di dunia. Takehiko Hoshi dari Tokai University, Jepang, meneliti efek arang terhadap tanah perkebunan teh selama 10 tahun di bagian timur Shizuoka, Jepang. Arang yang ditaburkan di sekeliling tanaman teh masing-masing 100 g memberikan efek pertumbuhan tinggi dan volume produksi meningkat 40% dibanding tanaman yang tak ditaburi arang. Penyebabnya, arang mengubah air yang terperangkap dalam tanah menjadi air mineral lantaran berikatan dengan mineral-mineral arang.

Arang juga mengikat nutrisi di udara seperti nitrogen penyebab pH di dalam tanah tetap netral. 'Selain kaya mineral arang juga bersifat antibakteri dan beberapa jenis asam-asam penyubur tanaman,' kata Tjuju. Konsep itulah yang diterapkan Korea Selatan untuk menjaga kesuburan rumput lapangan golf. 'Minimal satu ton arang batok kelapa untuk lapangan golf yang dipakai di lapisan ketiga,' kata Jhony. Manfaatnya, menyerap kelembapan berlebih sehingga cendawan tidak berkembang dan menghalau hama-hama perusak rumput.

Penggunaan lainnya sebagai pakan kambing seperti di diriset Do Thi Thanh Vana dari Goat and Rabbit Research Centre, Hatay, Vietnam. Ia menguji 42 kambing di National Institute of Animal Husbandry, Hanoi, Vietnam. Pertumbuhan bobot kambing yang diberi pakan 10 g arang per kg bobot tubuh selama 12 minggu lebih cepat; 53 g/hari. Sementara kambing tanpa arang hanya 30 gram/hari.
Baju arang

Dari sekian banyak faedah arang, penggunaan terbesar sebagai karbon aktif. Maksudnya, arang diubah struktur karbonnya dengan dibebaskan dari ikatan unsur lain sehingga permukaan dan pusat aktifnya menjadi luas. Awalnya, luas permukaan arang berkisar 300 m2/g setelah diaktivasi menjadi 3.500 m2. Semakin luas pusat aktif arang, daya absorsi terhadap cairan dan gas lebih tinggi. Daya serapnya mencapai 25-1.000% dari bobot arang aktif.

Arang-arang itu dibentuk dalam berbagai rupa, antara lain dinding partisi, penyegar kulkas, vas bunga, dan ornamen meja. 'Bahkan di Taiwan dijadikan baju, selimut, kaus kaki, dan tirai', kata Jhonny. Hal itu dilakukan oleh Ema Hsieh dari Taiwan's Industrial Technology Research Institute, Taiwan.

Hasil penelitian Ema, arang mampu melepaskan sinar ultra inframerah yang menghangatkan tubuh. Ia memperbaiki peredaran darah, melepaskan ion negatif yang menyeimbangkan energi dalam tubuh, serta bekerja pada sistem parasimpatetik sebagai penenang pikiran dan badan. Benang arang bersifat antimikroba, menyerap bau lebih baik, dan menghalau radiasi gelombang elektromagnetik perusak sel tubuh.

Dengan segudang manfaat itu, sudah sewajarnya kita memperlakukan arang tak sekadar barang gosong pemanggang daging satai atau pun penjernih air seperti yang selama ini diaplikasikan. Di balik legamnya, barang gosong itu kaya manfaat. (Vina Fitriani).

Minggu, 20 Maret 2011

Pembuatan Kompos

PEMBUATAN KOMPOS

Kompos merupakan hasil perombakan bahan organik oleh mikrobia dengan hasil akhir berupa kompos yang memiliki nisbah C/N yang rendah. Bahan yang ideal untuk dikomposkan memiliki nisbah C/N sekitar 30, sedangkan kompos yang dihasilkan memiliki nisbah C/N < 20. Bahan organik yang memiliki nisbah C/N jauh lebih tinggi di atas 30 akan terombak dalam waktu yang lama, sebaliknya jika nisbah tersebut terlalu rendah akan terjadi kehilangan N karena menguap selama proses perombakan berlangsung. Kompos yang dihasilkan dengan fermentasi menggunakan teknologi mikrobia efektif dikenal dengan nama bokashi. Dengan cara ini proses pembuatan kompos dapat berlangsung lebih singkat dibandingkan cara konvensional. Pengomposan pada dasarnya merupakan upaya mengaktifkan kegiatan mikrobia agar mampu mempercepat proses dekomposisi bahan organik. Yang dimaksud mikrobia disini bakteri, fungi dan jasad renik lainnya. Bahan organik disini merupakan bahan untuk baku kompos ialah jerami, sampah kota, limbah pertanian, kotoran hewan/ ternak dan sebagainya. Cara pembuatan kompos bermacam-macam tergantung: keadaan tempat pembuatan, buaday orang, mutu yang diinginkan, jumlah kompos yang dibutuhkan, macam bahan yang tersedia dan selera si pembuat. Yang perlu diperhatikan dalam proses pengomposan ialah: a) Kelembaban timbunan bahan kompos. Kegiatan dan kehidu¬pan mikrobia sangat dipengaruhi oleh kelembaban yang cukup, tidak terlalu kering maupun basah atau tergenang. b) Aerasi timbunan. Aerasi berhubungan erat dengan ke¬lengasan. Apabila terlalu anaerob mikrobia yang hidup hanya mikrobia anaerob saja, mikrobia aerob mati atau terhambat pertumbuhannya. Sedangkan bila terlalu aerob udara bebas masuk ke dalam timbunan bahan yang dikompos¬kan umumnya menyebabkan hilangnya nitrogen relatif banyak karena menguap berupa NH3. c) Temperatur harus dijaga tidak terlampau tinggi (maksimum 60 0C). Selama pengomposan selalu timbul panas sehingga bahan organik yang dikomposkan temparaturnya naik; bahkan sering temperatur mencampai 60 0C. Pada temperatur tersebut mikrobia mati atau sedikit sekali yang hidup. Untuk menurun¬kan temperatur umumnya dilakukan pembalikan timbunan bakal kompos. d) Suasana. Proses pengomposan kebanyakan menghasilkan asam-asam organik, sehingga menyebabkan pH turun. Pembalikan timbunan mempunyai dampak netralisasi kemasaman. e) Netralisasi kemasaman sering dilakukan dengan menambah bahan pengapuran misalnya kapur, dolomit atau abu. Pemberian abu tidak hanya menetralisasi tetapi juga menambah hara Ca, K dan Mg dalam kompos yang dibuat. f) Kadang-kadang untuk mempercepat dan meningkatkan kuali¬tas kompos, timbunan diberi pupuk yang mengandung hara terutama P. Perkembangan mikrobia yang cepat memerlukan hara lain termasuk P. Sebetulnya P disediakan untuk mikrobia sehingga perkembangannya dan kegiatannya menjadi lebih cepat. Pemberian hara ini juga meningkatkan kualitas kompos yang dihasilkan karena kadar P dalam kompos lebih tinggi dari biasa, karena residu P sukar tercuci dan tidak menguap. Cara praktis pembuatan bokashi jerami - pupuk kandang Pembuatan kompos sebaiknya dikerjakan: (1). dalam bangunan yang memiliki lantai rata, keras dan bebas dari genangan air, serta adanya atap yang melindungi dari terik matahari dan hujan, (2). dekat dengan sumber bahan organik: jerami, pupuk kandang, sampah, sekam, dedak dll., (3). dekat dengan sumber air, dan (4). transportasi mudah. Alat yang diperlukan: Garuk atau cangkul, Pemotong rumput atau sabit, Gembor, Ember, Cetakan kayu dan Karung atau plastik. Bahan 1. Jerami dicacah halus 3- 5 cm : 500 kg 2. Pupuk kandang : 500 kg 3. EM-4 : 500 mL 4. Gula pasir : 250 g Cara pembuatan: 1. Larutan EM-4. Masukkan 20 mL EM-4 + 10 g gula pasir + air bersih 1.000 mL ke dalam jerigen tertutup rapat, digojok merata dan difermentasikan selama 24 jam. 2. Jerami + pupuk kandang dicampur merata di atas lantai. 3. Tambahkan larutan EM-4 ke kemudian diaduk merata sehingga kadar lengas dalam adukan tersebut sekitar 30%. Ambil segenggam bakal kompos tersebut, jika diperas air mulai menetes. 4. Buat gundukan setinggi 60 cm, tutupi dengan karung goni. 5. Setiap 2 hari gundukan tersebut diperiksa, jika temperatur > 50 oC gundukan harus dibongkar dan dianginkan. Setelah dingin buat gundukan kembali, tutup dengan karung goni. Jika terlalu kering tambahkan larutan EM-4.
6. Setelah 3 minggu gundukan dibongkar. Kompos diayak dengan saringan kasa 2 cm. Bahan yang tidak lolos saring dikomposkan kembali.

Penggunaan bokashi
Takaran penggunaan secara umum 2 kg/m2. Begitu sampai di lahan kompos harus segera dicampur merata dengan tanah. Kompos yang tidak segera digunakan dapat disimpan. Kompos terlebih dahulu dikering anginkan, kemudian dimasukkan dalam karung plastik yang kedap air dan berwarna gelap. Karung tersebut disimpan ditempat yang kering, terlindung dari hujan dan cahaya matahari langsung.
________________________________________
sumber :
© nasih@ugm.ac.id

Kamis, 17 Maret 2011

Lengkeng Dataran Rendah

Lengkeng, buah yang satu ini termasuk buah yang harganya lumayan di pasaran . Di pasar tradisional saja untuk lengkeng bangkok (sebutan untuk lengkeng impor) dijual selalu di atas harga Rp 15.000,- per kg dan rata-rata di kisaran harga Rp.20.000,- sampai Rp.30.000,-an per kg. Harga ini tentunya sangat baik bila dibandingkan dengan harga buah-buahan lain yang kadang naik turun tak menentu.

Buah fenomenal. Begitulah julukan yang cocok untuk lengkeng dataran rendah. Kehadirannya 2 tahun silam meruntuhkan anggapan lengkeng hanya berbuah di dataran tinggi berudara sejuk. Puluhan pekebun dan hobiis pun mengebunkan lengkeng di segala penjuru nusantara. Namun, tren penanaman setahun silam melahirkan beragam pengalaman. Sebuah tanda tanya besar pun seperti tercetak di kening pekebun. Varietas lengkeng dataran rendah mana yang paling cocok dikebunkan? Diamond river, pingpong, atau itoh?

Sejak diperkenalkan secara gencar oleh Trubus pada 2004, maka tren lengkeng melanda Indonesia. Kini Dimocarpus longan yang ditanam pekebun mulai bisa dilihat hasilnya. Maklum, salah satu kelebihan lengkeng dataran rendah ialah sifatnya yang genjah. Pada umur 8 -18 bulan mulai belajar berbuah. Namun, di balik tren yang sudah berlangsung selama setahun, ternyata pengetahuan kita tentang lengkeng dataran rendah masih sangat minim.

Sampai saat ini misalnya, pertanyaan varietas mana yang paling cocok dikebunkan untuk skala komersial masih terus terlontar. Terus terang, sayapun belum berani merekomendasikan varietas terbaik. Pasalnya, saat ini di Taman Wisata Mekarsari (TWM) masih dievaluasi 16 varietas lengkeng dataran rendah yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber.

Penelitian dan pengalaman
Selain penelitian yang dilakukan TWM, sebetulnya pengalaman pekebun sukses lain bisa dijadikan rujukan. Sebagai contoh, perjalanan saya ke kebun milik Lie Ay Yen di Banyumanik, Semarang dan Prakoso Heryono di Demak, pada penghujung Januari memberi masukan yang sangat berharga. Mata terbuka lebar setelah menyaksikan penanaman 3 varietas populer, diamond river, pingpong, dan itoh itu dalam skala kebun komersial. Membandingkan ketiganya menjadi lebih mudah karena tanaman yang diamati lebih banyak.

Sebelum berbicara lebih jauh, perlu ditegaskan kembali, dari ketiga varietas itu diamond river dan pingpong yang asli lengkeng dataran rendah tropis. Ia berasal dari Vietnam, lalu dikembangkan di dataran rendah Thailand. Dari Thailand menyebar ke Malaysia lalu ke Indonesia. Sebaliknya, itoh bukanlah asli lengkeng dataran rendah. E daw - sebutan itoh di Thailand  adalah lengkeng subtropis. Semula ia banyak ditanam di Thailand bagian utara seperti di Chiangmai dan Lamphun. Lalu secara perlahan beradaptasi ke dataran rendah setelah ditanam para pekebun di di Samut Songkhram dan Rayong.

Pengetahuan dasar itu penting untuk mengetahui sifat dan karakter lengkeng dataran rendah lebih mendalam. Dari penelitian -yang masih terus berjalan - dan pengamatan ke sejumlah pekebun itu, saya mencoba menganalisa sifat dan karakter 3 varietas lengkeng dataran rendah yang telah populer itu.

Sifat dan karakter
Pertama , diamond river. Karena memang asli lengkeng dataran rendah maka mata berlian - sebutan diamond river di Malaysia -mudah berbuah di Indonesia. Sifat unggul diamond river terletak pada sosok tanamannya . Percabangan banyak dan produktivitas tinggi. Ia juga berbuah sepanjang tahun. Makanya kita lazim melihat pohon diamond river bertaburan bunga dan buah. Rasa buah manis, tapi berkualitas rendah. Daging buah tipis, transparan dan becek.

Kedua , pingpong. Sama seperti diamond river, pingpong asli lengkeng dataran rendah sehingga mudah berbuah. Buahnya eksotik karena berukuran jumbo, bahkan beberapa di antaranya benar-benar sebesar bola pingpong. Sayang, ukuran buah besar itu diikuti oleh biji yang besar pula. Kelemahan lain, sifat apical dominance alias pucuk cenderung tumbuh memanjang dan jarang bercabang.

Dompolan buah sebenarnya cukup lebat. Tetapi karena percabangan yang sedikit tadi, maka total buah pada satu pohon menjadi sedikit pula. Saya sering melihat pingpong berumur 2 tahun hanya mempunyai 5 cabang yang ngelancir . Artinya, hanya 5 dompol buah yang terbentuk. Dengan 20 -25 buah per dompol, maka hasilnya hanya 100 -125 buah per pohon.

Ketiga , itoh. Dibanding kedua varietas sebelumnya, kualitas itoh paling bagus. Bayangkan saja lengkeng impor terbaik yang kerap kita beli di pasar swalayan. Daging buahnya kering, manis, tebal, dan renyah. Bahkan di kebun Lie Ay Yen kita diberi kesempatan memetik sendiri buah langsung dari pohonnya! Terbayang kesegaran dan kenikmatannya bukan?

Di dataran rendah Thailand dan Malaysia, produktivitas itoh juga tinggi. Sayang, di Indonesia ia sulit berbuah karena teknik membuahkannya belum tepat. Lalu bagaimana?Kalau masih begini terus belum ada satupun dari ketiga varietas itu yang dapat dikebunkan secara komersial.

Tingkatkan kualitas
Namun, tunggu dulu, jangan buru-buru menebang dan membuang diamond river, pingpong, dan itoh di kebun Anda. Diamond river misalnya. Teknik penanaman dengan surjan atau bedengan;pemupukan tepat waktu;dan tepat unsur hara dipercaya bisa mengatasi beceknya buah. Kuncinya ialah pekebun harus rajin mencoba.

Pengalaman Lie Ay Yen contohnya. Pada saat buah diamond river muda memang daging buah banyak berair, tapi dengan penanaman pada bedengan yang ditinggikan, maka kelebihan air dapat dibuang. Maka seiring bertambahnya umur buah, daging semakin kering dan biji semakin mengecil. Itu saran bagi pekebun yang sudah menanam. Sedang bagi mereka yang mau terjun menanam lengkeng, diamond river lebih cocok untuk ditanam sebagai tabulampot atau tanaman pekarangan karena tajuknya indah dan buah yang lebat.

Sementara pingpong, saya sendiri hampir mencoretnya sebagai varietas unggul. Namun, perjalanan ke kebun Prakoso memaksa saya menarik kembali pendapat itu. Saya melihat pingpong asal biji yang ditanam Prakoso 1,5 -2 tahun silam mulai berbunga. Itu luar biasa, jarang sekali tanaman dari biji bersifat genjah. Daunnya besar seperti daun jeruk Bali, tapi melengkungnya daun menegaskan bahwa itu asli keturunan pingpong. Ini meyakinkan saya menanam pingpong dari biji dapat menghasilkan mutasi yang menguntungkan untuk dikembangkan.

Lengkeng super
Karena dari biji, maka banyak varian pingpong yang muncul. Mulai dari variasi ukuran, warna dan bentuk buah;daun;dan percabangan. Ada tabulampot pingpong yang pendek, kompak dan rimbun. Cabangnya banyak, walaupun daunnya tetap melengkung. Bahkan, saya melihat buah pingpong berpelat, seperti rambutan rapiah. Warna kulitnya juga putih kehijauan, bukan cokelat. Saya menduga 2 - 3 tahun ke depan bakal muncul lengkeng super dari indukan pingpong dengan lokal.

Yang terakhir itoh, inilah harapan kita saat ini. Menurut saya, itoh-lah yang paling pantas dikebunkan secara komersial. Buah kering, manis, tebal, dan renyah sudah pasti diminati konsumen. Walaupun ia bukan asli lengkeng dataran rendah bukan berarti dia tak dapat dibuahkan. Dengan perlakuan tertentu terbukti ia dapat dibuahkan. Di Thailand pekebun menggunakan KClO3 untuk merangsangnya berbuah.

Sayang, bahan baku kembang api itu sulit diperoleh di Indonesia. Namun, Lie Ay Yen telah sukses membuahkan itoh dengan 2 kunci:bibit berkualitas diambil dari itoh yang telah beradaptasi  dan kombinasi pemupukan yang tepat. Dengan mata kepala sendiri saya melihat, itoh berumur 1, 5 tahun digelayuti buah walau terlihat agak stres. Saya menduga, bila dibuahkan pada umur 2, 5 tahun dengan percabangan yang lebih kokoh, maka hasil 10 kg per pohon bukan impian di siang bolong. (Dr Reza Tirtawinata, praktikus buah di Bogor)

Sumber :
© 2006 trubus